Rabu, 06 Oktober 2010

Analisis Kata "Ikhthus" (Ikan) dalam Alkitab

IKHTHYS (ΙΧΘΥΣ) “Ikhthus (Ιχθύς)”

Berbicara tentang ikan, bukanlah suatu pembahasan yang menarik lagi bagi sebagian orang. Karena pada dasarnya orang akan berbicara tentang  jenisnya, asalnya, rasanya, gizinya atau hal lain. Apalagi berbicara tentang resep kesehatan, ikan begitu bergizi karena banyak mengandung protein, lemak, vitamin dan mineral yang baik untuk kesehatan, apalagi untuk anak-anak baik untuk pertumbuhan tubuh, baik itu ikan laut maupun ikan air tawar. Tapi sebagian orang senang dengan topik seperti itu, apalagi mereka yang peduli dengan kesehatan.
Bagi saya, topik tentang ikan adalah hal yang menarik. Namun bukan dalam pembahasan seperti kebanyakan yang dibahas oleh khalayak umum di atas. Saya ingin membawa kita kepada sebuah topik yang menarik dalam Alkitab yang berbicara tentang ikan. Sebuah pertanyaan yang unik dan lucu, namun tidak semua orang percaya tahu, tapi kebanyakan anak sekolah Minggu yang tahu. Pertanyaannya seperti ini, Di mana ayatnya Tuhan Yesus pernah makan ikan goreng? Tentu yang jarang baca Alkitab tidak tahu sama sekali atau bahkan berkata mana ada. Tapi faktanya di Alkitab ada. Temukan jawabannya dalam analisis kata di bawah.*
Ikhthus yang dalam bahasa Yunani berarti “Ikan” dijadikan sebagai lambang bagi orang-orang Kristen mula-mula untuk menggambarkan Kristus. Tanda ikan ini menandakan bahwa mereka adalah para pengikut Kristus, sehingga pada masa penganiayaan orang Kristen mula-mula tanda ikan ini dijadikan sebagai tanda pengenal “rahasia”. Pada abad-abad pertengahan kubur-kubur orang Kristen dihiasi dengan lambang ikan sungai ini, tidak dengan lambang salib seperti sekarang. Sebab huruf-huruf  kata “ikan” dalam bahasa Yunani “Ikhthus” dapat diartikan sebagai:
͗Ιησου̑ς (Iesous) = Yesus
Χριστός (Khristos) = Kristus
Θεός (Theos) = Allah
Υι͑ός (Huios) = Anak
Σωτήρ (Soter) = Penyelamat/Juru Selamat
Jadi Ikhthus berarti Yesus Kristus Anak Allah Penyelamat.
            Kata ikan ini digunakan sebanyak 20 kali dalam kitab PB dalam 6 cerita yang berbeda. Penggunaannya lebih banyak dipakai dalam Injil yang berhubungan dengan dua sejarah yang Yesus ukir dalam pelayanan-Nya, yaitu;
·        Pada saat Simon, Yakobus dan Yohanes yang merupakan nelayan dipanggil menjadi murid-Nya yang pertama “penjala Ikan menjadi penjala manusia” (Mat. 4:18-22; Mar. 1;16-20; Luk. 5:1-11).
·        Mujizat 5 roti dan 2 ikan (Mat. 14:13-21; Mar. 6:30-44; Luk. 9:10-17; Yoh. 6:1-14). Namun yang perlu diperhatikan dalam Mujizat ini dalam Injil Yohanes 6, kata ikan disitu tidak berasal dari kata Ikhthus tapi dari kata opsarion (ο͗ψάριον). Orang lebih mengenal opsarion sebagai ikan yang dikeringkan.
Empat cerita lainnya:
Ø Pada saat kebangkitan Yesus diberi makan sepotong ikan goreng oleh murid-Nya (Luk.24:42).
Ø Tentang hal pengabulan doa, .....memberi ular, jika ia meminta ikan? (Mat. 7:10; Luk 11:11)
Ø Yesus menampakkan diri kepada murid-muridnya di pantai danau Tiberias (Yoh. 21:6, 8, 11).
Ø Tentang kebangkitan tubuh dalam surat Korintus (1 Kor 15:39)
Mengapa Ikhthus dipakai sebagai tanda “rahasia”?
Latar belakang penggunaan Ikhthus  sebagai tanda rahasia karena pada abad mula-mula orang Kristen mengalami penganiayaan dan tekanan dari kekuasaan kerajaan Roma yang menghukum mati orang yang percaya kepada Kristus, sehingga mereka harus melakukan gerakan bawah tanah. Dengan demikian mereka membuat sebuah tanda rahasia supaya bisa saling mengenal dalam keadaan yang membahayakan hidup mereka melalui tanda ikhthus itu. Tanda ini menjadi pokok iman mereka.
Mengapa harus tanda ikan?
Karena selain dapat diartikan seperti kepanjangan dari ikhthus di atas, simbol ikan juga sangat efektif digunakan karena ikan adalah simbol keagamaan dari bangsa-bangsa pagan pemuja bintang (Pisces=ikan), termasuk bangsa Romawi purba. Dengan demikian sangat efektif memberikan perlindungan dari orang-orang Romawi saat itu yang menganiaya orang Kristen mula-mula pada abad I sampai abad ke III Masehi.
Mengapa bukan salib?
Kita pasti semua yakin kalau simbol salib terlalu menyolok dalam gerakan bawah tanah yang dilakukan, akan sangat mudah untuk ditangkap dan dianiaya.
Tapi satu hal, bahwa pada masa itu mereka juga memakai simbol salib, namun dengan cara dikodekan juga, yaitu menggabungkan kelima huruf dari kata ΙΧΘΥΣ menjadi salib dalam lingkaran. Seperti gambar di bawah ini:
IKHTHYS








Lambang Salib Lingkaran di Efesus


Simbol ini dipakai dengan tujuan akan memberi tanda dimana akan diadakan pertemuan-pertemuan jemaat atau sebagai tanda pengenal ketika bertemu di tempat-tempat umum dalam situasi yang tidak aman tersebut.
Namun setelah masa penganiayaan berakhir, maka orang kristen dapat mengepresikan imannya tanpa sembunyi-sembunyi lagi. Karena itu mereka sudah berani terbuka tanpa harus memakai kode rahasia lagi dengan menggunakan salib yang menyerupai bentuk dasarnya.
Luk.24:42 menceritakan Tuhan Yesus diberi sepotong ikan goreng oleh murid-Nya. Dalam bahasa aslinya (Yunani .....ikhthuos optou meros..) ikan yang dimaksud disitu adalah sepotong ikan yang dipanggang. Dalam terjemahan KJV dan NIV mengikuti terjemahan asli yang artinya sama yaitu“a piece of broiled fish.” Dalam bahasa Indonesia, kata panggang dan goreng sama-sama berarti memasak, mendapatkan sumber yang sama dari api. Namun mengalami perbedaan karena adanya alat yang digunakan ketika menggoreng, menggoreng menggunakan wajan atau kuali (sebagai pembatas), tapi memanggang langsung di atas bara api (tradisional, sekarang sudah modern) tanpa ada yang membatasi sumber (api) dengan objeknya (ikan). Namun perbedaan dalam terjemahan Indonesia tidak mengurangi makna dari kata ini dalam Alkitab. Karena pada dasarnya murid Yesus tidak memberikan ikan yang mentah, tetapi ikan yang sudah masak dan siap untuk disantap oleh Tuhan.