Rabu, 10 Oktober 2012

ARTI KATA “RESTORATION” (PEMULIHAN)



Kata “Pemulihan” dalam bahas Ibrani (PL) adalah “Shalam” yang berarti mengembalikan sesuatu yang tercuri atau yang dipinjam. Kata Shalam adalah sama dengan kata di Kidung Agung untuk gadis Sulam [Kidung Agung 6:13] dan juga dari perkataan ini nama Salomo diambil. Nama Salomo adalah bentuk maskuline dan gadis Sulam adalah bentuk feminism.
Salomo (Ibrani “Shelomah”, maskulin dan gadis Sulam (Ibr. “shulamith”, feminine. (2) Sebagai pengantin lelaki dan wanita, Salomo dan gadis Sulam keduanya mempunyai nama yang sama, hubungan ini melambangkan Kristus sebagai pengantin lelaki dan gereja sebagai pengantin wanita. Dia yang "memuliakan"dan "me mulihkan" mempelainya yang adalah gereja Nya. (http://www.tentmaker.org/indonesian-articles/restoration.htm)
Sedangkan dalam bahasa Yunani dari kata pemulihan adalah “ἀποκαθίστημι“ (Apokathistēmi) (PB) “reconstitute”, berarti membentuk sesuatu kembali kepada bentuk semula, bentuk awal, permulaan atau asal. Ini terdapat di dalam Kis.3:21 dalam kata avpokatasta,sewj (apokatastaseos) dalam bentuk noun, genitive, feminine, singular dari kata avpokata,stasij (apokatastasis). Kata apokatastasis ini berasal dari kata “apokathistemi.”

“The times of restitution of all things - The word αποκαταστασις, from απο which signifies from, and καθιστανειν, to establish or settle any thing, viz. in a good state; and, when απο is added to it, then this preposition implies that this good state, in which it is settled, was preceded by a bad one, from which the change is made to a good one. (Waktu pemulihan segala sesuatu – kata αποκαταστασις, dari απο yang berarti dari, dan καθιστανειν, untuk membangun atau menyelesaikan sesuatu, yaitu, dalam keadaan yang baik, dan ketika απο yang ditambahkan ke dalamnya, maka preposisi ini menyiratkan bahwa keadaan yang baik, di mana ia menetap, didahului oleh yang buruk, dari mana perubahan itu dibuat untuk yang baik).”[1]
Sehingga pemulihan dapat bermakna:
1.    Pengembalian ke posisi semula dengan memperbaharui atau mengembalikan sesuatu yang sudah diambil atau hilang.
2.   Pembentukan kembali segala sesuatu, kembali ke dalam kesatuan, kesadaran dan keutuhan yang dimiliki di dalam Tuhan pada awal mulanya, sewaktu segala sesuatu diciptakan di dalam Krsitus Yesus.
Dalam zaman PL, bangsa Israel mempunyai beberapa hokum mengenai pemulihan barang-barang yang sudah hilang atau dicuri. Pelakunya harus mengganti segala sesuatu yang dihilangkan dari orang lain. Dalam pemulihan hal jasmani, yang melakukan wajib mengganti rugi, tetapi dalam pemulihan hal-hal rohani, Tuhan yang dirugikan adalah sang Pemulih.
Dan suatu kenyataan di dalam Alkitab bahwa sesuatu yang dipulihkan biasanya memiliki kwalitas yang lebih baik dan bertambah jumlahnya dari yang semula (Kel. 22:1,4,5,7-9). Ayub kehilangan sebagian besar dari harta dan keluarganya dalam suatu cobaan penderitaan yang berat. Tetapi Allah “…memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaannya dahulu” (Ayub 42:10).


[1] Commentar of Clarke (e-Sword of the Lord with an electronic)