NARSISAN yanG manA coba??????
APA SI “NARSIS” ITU?
Hamba Tuhan Boleh NaRsIS ga’ ya???
APA SI “NARSIS” ITU? Hamba Tuhan Boleh NaRsIS ga’ ya??? |
B |
icara tentang dunia sekarang, apalagi dunia pergaulan anak muda ne,, begitu banyak bahasa “n” istilah-istilah yang muncuL dalam kamus gaul. Salah satunya kata NARSIS, siapa si yang ga pernah denger,, dimana-mana banyak orang naRSis lho di samping n sekitar kalian ada, ato….. jangan2 kamu sendiri dwehh, heeeee………………..
Ehhh kamu, beluM pernah denger y??? Oh kodong,,, skali2 banyak denger “n” nonTon infotainment ato siNetron, di tV banyak tu…haaaaa! #*#
Karena Q yakin kalian pasti taw, mengapa Tuhan kasi dua telinga dan satu mulut. Jawabanx adl lebih banyak mendengar daripada banyak bicara ato bergossip.
Namun ada yang lebih gawat lage ni. Apa ada diantara kalian biasa sebut-sebut tu kata ato bahkan ngatain diri NarsiS truZZ ga ngerti arti kata tu… Wowww,,,, parah,,, g cuman nyesatin orang lain tapi diri sendiri juga coy…
Bicara tentang Narsis ne,, gimana dengan para hamba Tuhan sendiri? Khususnya buat lo lo pada mahasiswa Teologi nie yang dipersiapkan untuk terJun ke ladang pelayanan (siapin parasut sebelumnya yuo) Boleh ga si Narsis? Dalam pergaulan kalian sehari-hari, apa kata Narsis udah jadi makanan sehari-hari. Ato malah kalian sementara khotbah ato bawa PA, kalian pada Narsis di atas mimbar ato di depaN tema2 kalian? Wow,,, hebat donk. Kata siapa???
Makanya sebelum kalian pada doyan makan Narsis nie (karena ada orang tu nanya, Narsis tu makanan kaya apa ya,, sejenis makanan kalenG!), sebaiknya baca dulu asal kata Narsis tu sendiri. Jangan sampai kalian yang termakan (makanya perhatikan salah satu kalimat yang menjadi salah satu acara di stasiun tV ni: kalau Asal ga boleh Usul, kalo Usul ga boleh Asal).
“LEGENDA AWAL TERCIPTANYA KATA NARSISME”
(sumber:http://
Kata Narsis berasal dari mitologi Yunani, tentang seorang pemuda tampan bernama Narsisus. Ia lebih tampan dari pria manapun di dunia ini sehingga banyak gadis-gadis memujanya, bahkan dia sendiri mencintai wajahnya. Tak urung dewi-dewi pun menyukainya termasuk salah seorang peri yang jatuh cinta padanya bernama Echos. Ia mengabaikan cinta Echos, karena ia lebih mengagumi ketampanannya dengan berkaca pada sebuah sungai. Dewi Nemesis pun menghukum Narsisus atas sakit hati Echos. Narsisus jatuh cinta pada bayangannya sendiri hingga akhirnya tenggelam. Berdasarkan mitos tersebut, kata Narsis digunakan untuk menggambarkan orang yang mencintai dirinya sendiri.
Akan tetapi menurut Sam Vaknin, penulis buku Maligant Self Love Narcissim Revisited, konsep Narsisisme kerap disalahartikan. Narsisus sebenarnya bukan mencintai dirinya sendiri tetapi bayangannya. Ada perbedaan besar antara diri yang sebenarnya denga diri yang terlihat dari sebuah pantulan.
Mencintai diri sendiri adalah hal yang normal dan sehat. Tapi yang terjadi pada seorang Narsis adalah dia mencintai citra diri yang ditangkap oleh orang lain. Orang yang jatuh cinta pada bayangan tidak mampu mencintai sesamanya, juga dirinya sendiri. Dalam obrolan sehari-hari, kita biasa mengaitkan kata “Narsis” dengan rasa “pD’ yang tinggi. “Si X pD banget, ga heran dia jadi sangat Narsis!”. Tapi di balik sikap Arogan, dia justru mengalami krisii pD. Untuk terus eksis, seorang Narsis tergantung pada yang disebut sebagai “Narcissistic Supply, yaitu pandangan orang-orang disekitarnya yang menampilkan ilusi bahwa ia seorang yang penting, unik dan istimewa. Dalam kadar yang berbeda, kebanggaan terhadap diri sendiri dimilk hampir semua orang. Tapi jika berlebihan, terutama kebanggan terhadap fisik (body narsis), maka sudah menjadi penyakit.
Narsis masuk dalam kategori Abnormal Psikologi. Jumlah pengidap Narsis merata di kalangan lelaki dan perempuan. Mereka umumnya sensitive dengan komentar negative orang lan tentang dirinya. Penyakit Narsis akan lebih parah jika melanda orang-orang impulsif.
Bagaimana sebenarnya ciri-ciri pengidap penyakit Narsis? Dalam diagnostics dan statistics Manual disebutkan beberapa tanda spesifik. Pengidap Narsis biasanya merasa dirinya sangat penting dan ingin sekali dikenal orang lain karena kelebihannya. Mereka sangat yakin dengan keistimewaan dan keunikan dirinya sendiri. Mereka juga selalu ingin dipuji dan diperhatikan. Karena yang dipikirkan hanya diri sendiri, pengidap penyakit itu kurang sensitive terhadap orang lain. Mereka pada dasarnya percaya kalau pikiran orang lain sama dengan dirinya.
Perasaan seperti harus dibedakan dengan rasa pD. Orang yang memiliki pD mengetahui kualitas diri sendiri, tapi tidak tegantung pada pujian orang lain untuk merasa nyaman, sertya lebih terbuka terhadap kritik dan saran. Narsis sebaliknya, mereka butuh dukungan dan perhatian serta pengakuan dari orang lain untuk menjaga self – esteem. Inilah RAHASIA TERBESAR ORANG NARSIS, jauh dalam hati mereka tersimpan jiwa yang sangat rapuh dan mereka menutupinya dengan menekankan betapa hebatnya mereka yang terbukti dari banyaknya pujian dari orang lain. Seperti tokoh Ibu tiri Putri Salju yang selalu bertanya, “Mirror… Mirror… on the wall…. Who’s the fairest of them all?”
Jadi Narsis dan pD jelas sekali bedanya.
Buat kamu ne yang merasa diri paling CuantiQ n TampaN, maka sebaiknya hati-hati.
Apalagi jika diikuti dengan tindakan senang bercermin berjam-jam mengagumi dirinya sendiri. Sebaiknya segera kunjungi psikiater pilihan anda untuk menjalani pengobatan.
Masih suka menyebut diri Narsis atau “seneng” disebut-sebut sebagai pengidap Narsis?
Gimana ni para preacher, evangelis, missioner n’ para servant of The Lord? Adakah di antara kalian yang seneng disebut Narsis? Kalo ada biarlah itu menjadi masa lalu untuk ditanggalkan, seperti kata om Paul, anggap semua itu sebagai “SAMPAH”.
Filipi 3:8 Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus.
Narsis???? Udah g maw dah,, heheheheh
BalasHapus